Friday, September 11, 2009

Pandangilah Langit Malam

Oleh : Doni Riyadi Saksono

Bumi tempat kita tinggal dan tempat kita berpijak ini adalah sebuah anugrah Tuhan yang di dalamnya terdapat banyak peristiwa maupun gejala alam yang dikendalikan oleh Tuhan. Namun manusia juga ikut menentukan alam saja yang akan di kelolanya. Dan selain manusia, beragam makhluk Tuhan lainnya akan ikut mempengaruhi apa yang terjadi di dalam kehidupan bumi walaupun Tuhan yang mengendalikan seluruhnya.

Bumi adalah sebuah benda alam yang termasuk ke dalam benda atau anggota keluarga tata surya. Dan di dalamnya seluruh makhluk hidup berkembang untuk hidup.

Bumi juga mengalami sebuah gejala alam yang akrab kita sebut pergantian siang dan malam. Dimana di dalam peristiwa tersebut terdapat dua peran penting yaitu matahari dan bulan. Matahari bertugas saat pagi dan siang datang. Sedangkan bulan bertugas saat malam hari. Dan sore hari-lah adalah saat transisi dimana matahari dan bulan bergantian dalam bertugas.Ketika pagi dan siang datang, matahari pun bertugas.

Seluruh aktivitas makhluk hidup di bumi akan di temani oleh matahari yang menghasilkan cahaya dan panas. Matahari juga mendapatkan gelar sebagai sumber energi bagi aktivitas di bumi.

Lalu setelah pagi menjadi siang dan siang menjadi sore, saat sore harilah terjadi transisi antara matahari dan bulan. Mereka berdua akan bergantian bertugas. Dan setelah sore menghampiri, barulah kemudian malam akan menyambut mendatangi seluruh makhluk hidup di bumi. Dan aktivitas serta istirahat makhluk hidup pun akan di temani oleh bulan yang berada dalam malam tersebut.

Setelah malam tersebut berakhir, dapat kita katakan bahwa kita telah melewati satu hari.

Namun, apakah setelah satu hari tersebut kita telah melakukan semua hal-hal yang bernilai bahkan bertujuan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata lain apakah kita telah melakukan perbuatan baik ?

Apabila pertanyaan itu datang kepada kita, masing-masing dari kita pasti sangat ragu untuk menjawab 'YA'.

Karena apa ?

Tak jarang kita selalu khilaf. Kita selalu lupa akan semua kesalahan-kesalahan yang telah pernah kita perbuat.

Terkadang kita lalai akan ibadah-ibadah kita kepada Tuhan yang nantinya semua ibadah maupun amal baik kita yang akan menemani kita ketika Tuhan sudah memanggil kita menghadap-Nya.

Jika kita ingin mengevaluasi diri kita, maka pandangilah langit malam atau kita bisa 'BERCERMINLAH PADA LANGIT MALAM' .

Jika sekilas kita membaca bercerminlah pada langit malam seakan kita di sarankan untuk melamun saja. Akan tetapi makna sebenarnya adalah bahwa kita harus berkaca atau bercermin pada langit malam yang penuh dengan bintang-bintang. Langit sifatnya samalah dengan manusia. Tetapi perbedaannya akan terlihat jelas bila kita telusuri lagi apa maksudnya.

Langit malam penuh dengan bintang-bintang indah bertaburan. Sedangkan manusia penuh dengan dosa-dosa yang bertebaran. Disinilah perbedaannya. Bintang yang sifatnya indah sangat bertolak belakang dengan dosa yang memiliki konsep atau arti yang buruk.

Kita sebagai manusia haruslah bisa sama dengan langit malam. Karena langit dengan manusia adalah sama-sama ciptaan Tuhan Tang Maha Esa. Banyaknya dosa kita harusnya kita ubah menjadi bintang-bintang atau amal-amal baik yang banyak juga.

Jika kita bisa pintar-pintar memikirkan akhirat serta surga-neraka, kita bisa saja merubah dosa itu menjadi banyak bintang-bintang amal baik. Dengan cara merubah diri kita menjadi suatu manusia yang tidak lagi memiliki banyak dosa. Dan bisa kita lakukan dengan cara memperbanyak amal baik kita dengan ikhlas mengharap ridha Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, kita bisa dengan mudah mengubah dosa-dosa kita yang banyak menjadi sejumlah pahala-pahala baik. Setidaknya kita meminimalisasi atau menekan jumlah dosa-dosa kita tersebut. Karena untuk menempati surga yang kita butuhkan hanya satu yaitu amal-amal baik kita yang banyak.

Dapat kita simpulkan bahwa banyaknya bintang di langit hampir sama dengan banyaknya dosa yang dimiliki oleh pribadi manusia sendiri.

Dan pada akhirnya tergantung diri kita sendiri bagaimana menentukan diri kita selanjutnya ke depan. Karena hanya akan ada dua pilihan tempat akhir bagi kita. Itulah "Surga" atau "Neraka".

--------------------------------------------------------------------

LOOK AT THE SKY NIGHT


Earth where we live and where we stand this is a gift of God in which there are many events and natural phenomena that are controlled by God. But human nature also determine who will be on governance. And other than humans, a variety of other creatures of God will influence what happens in the life of the earth even though God who controls all.

Earth is a natural object that is included in the objects or family members of the solar system. And in it all living things evolved to live.

Earth is also experiencing a familiar natural phenomenon which we call the turn of the day and night. Where in the event there are two important roles of the sun and moon. Duty when the morning sun and afternoon came. While the month of duty at night. And the afternoon was the moment of transition where the sun and the moon alternately in morning and afternoon bertugas.Ketika come, the sun was on duty.

All the activities of living things on earth will be accompanied by the sun that produces light and heat. Sun also get a degree as a source of energy for activity on earth.

Then after a morning to noon and noon to afternoon, when the afternoon harilah transition occurs between the sun and moon. They both will take turns on duty. And when evening came, then later tonight will be welcome come to all life on earth. And activity and rest in living things would be accompanied by a moon that is in the evening.

After the night ended, we can say that we have been through one day.

However, if after a days we have been doing all the things worth aiming even the worship of Almighty God, or in other words if we had done a good deed?

If the question comes to us, each one of us must be very hesitant to answer 'YES'.

For what?

Not infrequently we always make mistakes. We always forget all the mistakes we have ever done.

Sometimes we forgot our worship to God who will all worship as well as our good deeds will accompany us when God has called us his face.

If we want to evaluate ourselves, then pandangilah sky night or we can 'LOOK AT THE SKY  NIGHT'.

If we read bercerminlah glance at the night sky as if we are suggested to be daydreaming. But the real meaning is that we must look in the mirror or reflect on a night sky full of stars. Sky Samalah with human nature. But the difference will be obvious when we explore what it means anymore.

Night sky filled with beautiful stars scattered. While the full human sins are scattered. Here is the difference. Stars that are very beautiful contrast to the sin that has a bad concept or meaning.

We as human beings should be equal to the night sky. Because the sky with a man is equally Tang Almighty God's creation. The number of our sins we should have turned into stars or good deeds that a lot too.

If we can be smart thinking about the afterlife and heaven-hell, we can just change the sin to be a lot of stars by good deeds. By way of changing ourselves to become a man who no longer has a multitude of sins. And we can do with a way to multiply our good deeds sincerely hope the pleasure of God Almighty. That way, we can easily alter our sins that many be some good rewards. At least we minimize or reduce the number of our sins are. Due to occupy the heaven that we need only one of our good deeds are many.

Can we conclude that the number of stars in the sky is almost equal to the number of sin which is owned by a private man himself.

And in the end depend on ourselves how we define ourselves further into the future. Because there would be only two choices of the end for us. That's "Heaven" or "Hell".




By Doni Riyadi Saksono
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sunday, September 6, 2009

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan suatu momen super khusus yang Allah swt. persiapkan kepada kaum muslimin. Dikatakan demikian karena bulan ini memiliki sederet keistimewaan dan keutamaan yang tidak terdapat di bulan-bulan lainnya. Maka sangat wajar bila bulan Ramadhan dijuluki sayyidus syuhuur (penghulu segala bulan).

Rasulullah saw. menyebut bulan Ramadhan sebagai bulan keberkahan. Keberkahan dimaksud adalah keberkahan dalam menuai pahala yang berlipat ganda, memperoleh rahmat dan maghfirah (pengampunan) dari Allah swt. Di samping itu, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para syaithan diikat, pahala-pahala dilipatgandakan dan terdapat malam lailatul qadar yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan. (H.R Imam Ahmad dan Nasa’i).

Secara umum keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan dapat diklasifikasi sebagai berikut.

Pertama, bulan bersejarah dan kemenangan. Banyak sekali peristiwa monumental yang terjadi di bulan Ramadhan. Misalnya pada tahun ke-2 Hijrah, kaum muslimin mengukir kemenangan perang Badar.
Dan di bulan Ramadhan 1365 H, ummat Islam Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Tetapi, peristiwa yang jauh lebih penting dan agung dari itu semua adalah di bulan yang mulia inilah al-Quran diturunkan. Allah swt. berfirman: ”Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)”.(Al-Baqarah: 185).

Dua, bulan pengampunan dosa dan kesalahan. Allah swt. menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa dan kesalahan kita selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara (masa itu) jika dijauhi dosa besar”.(H.R. Muslim). Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadhan dapat menghapuskan dosa. Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi saw: ”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah Swt), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafuqun ’alaih).
Begitu juga Mendirikan shalat malam (tarawih atau qiyamul lail) pada bulan Ramadhan dapat menghapus dosa yang telah lalu, sebagaimana sabda Nabi saw: ”Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan qiyam ramadhan (shalat malam) dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah swt), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ’alaih).

Ketiga, bulan menuai pahala dan ganjaran. Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, Allah akan melipatgandakan pahala dan ganjarannya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ”Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah swt. berfirman: Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. Karena sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku (H.R Muslim).

Keempat, fasilitator ketaqwaan. Tujuan diciptakan manusia ke dunia ini adalah hanya untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah swt: ”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Az-Zariyat: 56). Yang mendasari diwajibkan kewajiban-kewajiban agama adalah untuk melatih kita dengan cara yang sedemikian rupa, agar kelak kita mampu mengubah seluruh hidup kita menjadi bernilai ibadah yang teratur kepada Allah swt.

Puasa adalah sebuah sarana untuk mempersiapkan manusia untuk beribadah yang full time. Selanjutnya masih ada kekhususan lain dari puasa, bahwa puasa melatih seseorang untuk mematuhi perintah syariah secara terus menerus, tanpa berhenti dan dalam jangka waktu yang lama. Maka wajar jika Allah memberi balasannya dengan predikat ”muttaqin” bagi mereka yang berhasil dalam ujian Ramadhan.

Keistimewaan bulan ramadhan merupakan hal yang sangat di inginkan oleh setiap orang. Tetapi ini adalah beberapa keistimewaan bulan ramdhan bagi ummat muhammad saja, bukan untuk ummat yang lain :

1. Pada awal-awal bulan ramadhan. Allah akan senantiasa memperhatikan ummat muhammad dengan detail. Segala amal perbuatan baik akan dilipat gandakan. Yang sunnah-sunnah seakan mejadi wajib sedangkan amalan-amalan wajib akan menjadi lebih dari biasanya. Dan barangsiapa yang diperhatikan oleh allah niscaya dia akan terhindar dari adzab.

2. Bau mulut orang yang berpusa yang berbau tidak sedap akan berubah menjadi wangi sekali melebihi wangi kasturi pada saat hari kiamat nanti.

3. Pada setiap malam bulan ramadhan akan ada berpuluh puluh ribu malaikat yang tuun ke bumidan senentiasa memohonkan ampun bagi mereka orang orang yang memanfaatkan malamnya dengan bersimpuh, berdzikir serta beribadah pada Allah.

4. Allah akan memerintahakn surga untuk berhiasa diri, sehingga ummat muhammad yang akan masuk surganya allah akan senatiasa merasa nyaman dan tenang.

5. Pada akhir-akhir bulan ramadhan allah akan melebur dosa-dosa bagi orang yang selalu bertakwa dan beriman pada allah.

Sangat disayangkan bila Ramadhan yang memiliki sederet keutamaan dan keberkahan itu datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah kita. Bahkan, yang lebih memalukan lagi, bila hari-hari Ramadhan yang seharusnya diisi memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah diganti dengan ajang maksiat, na’uzubillahi min zaalik..! Rasulullah saw. telah memberi peringatan dalam hadisnya: ”Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan ini habis dan tidak mendapat ampunan, maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan Amin! Akupun mengatakan Amin!. (H.R. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).

Akhirnya, kita berharap dan bertekad untuk dapat menyukseskan Ramadhan kali ini dengan aktivitas ibadah yang maksimal sehingga dapat meraih berbagai keutamaan dan kelebihan yang hanya disediakan pada moment bulan Ramadhan. Semoga kita dapat memanfaatkan fasilitas pengampunan dan bonus pahala yang berlipat ganda pada bulan ini dan berhasil lulus dalam Ramadhan ini dengan predikat ”muttaqin”. Amiin!


(Dikutip dari : Berbagai Sumber)
_________________________________________________________


The Special of Ramadhan Month

Ramadan is a special super moment that God Almighty. prepare for the Muslims. It is said that because this month has a series of privileges and virtues that are not found in other months. It is therefore natural that the month of Ramadan called sayyidus syuhuur (lords of all months).

Messenger of Allah. refer to the month of Ramadan as a month of blessing. Blessing is a blessing mentioned in reaping the rewards doubled, to obtain mercy and maghfirah (forgiveness) from Allah swt. In addition, during Ramadan, the gates of Paradise are opened and the gates of Hell are closed, the syaithan tied rewards multiplied and there are night Lailat qadar whose value is better than 1000 months. (Imam Ahmad and Nasa'i H.R).

In general, the features and virtues of Ramadan can be classified as follows.

First, the moon and the historic victory. There are so many monumental events that occurred in the month of Ramadan. For example in the 2nd Hijrah, Muslims carve win the battle of Badr.
And in the month of Ramadan 1365 H, Indonesian Muslims declared independence from Dutch colonialism. However, the events that much more important and noble than that all is in this glorious month the Koran was revealed. Allah swt. said: "Month of Ramadan, the month in which reduced (beginning) al-Quran as a guidance for mankind and the explanations of the clues and differentiator (between a truth and a false)". (Al-Baqarah: 185).

Two, the month of forgiveness of sins and mistakes. Allah swt. Ramadan as a facility providing the remission of sins and our mistakes as long as we stay away from sin. The Holy Prophet said: "Prayer five times a day, Friday to Friday and Ramadan to Ramadan away the sins of the (time) if it shunned a big sin". (Muslim). Through various activities of worship in the month of Ramadan to take away sins. Among them is the fasting of Ramadan, as the Prophet: "Whoever fasted Ramadan because of faith and expecting reward (from Allah), his sins would be forgiven the past." (Muttafuqun 'alaih).
Likewise Establish night prayers (tarawih or qiyamul Lail) during Ramadan to erase past sins, as the Prophet: "Whoever is doing qiyam Ramadan fasting (night prayers) with faith and expecting reward (from Allah), inevitably his sins forgiven the past. "(Agreed alaih).

Third, the month of reaping the reward and punishment. Any religious service conducted in the month of Ramadan, Allah will double the reward and the reward. In the hadith narrated by Imam Muslim from Abu Hurairah ra that the Prophet PBUH. He said: "Every charity is done by the children of Adam are for him, and one returned the favor ten-fold and even up to seven hundred fold. Allah swt. says: Except for fasting, it is for me and I immediately responded. For that he had abandoned lust, eating and drinking because of my (Muslim).

Fourth, the facilitator devotion. Objectives are created humans to this world is only to worship Allah, as Allah says: "I did not create the jinn and men but that they worship Me" (Az-Zariyat: 56). Underlying the required religious obligations is to train us in such a way, so that later we can change our whole lives to be worth a regular worship to Allah swt.

Fasting is a means to prepare people for a full-time worship. Furthermore, there are other peculiarities of fasting, that fast train someone to obey sharia continuously, without stopping and in the long term. So naturally, if God gives a reply with the predicate "Muttaqin" for those who succeed in the test of Ramadan.

Privileges month of ramadan is extremely in want of every person. But this is certain privileges for the ummah muhammad Ramdhan months only, not for another community:

1. Early in the month of ramadan. God will always consider the ummah muhammad with detail. Any charitable good deeds will be doubled. What is the Sunnah-sunnah as if becoming mandatory while the obligatory deeds-deeds will be more than usual. And whoever would be considered by the gods he will be spared from adzab.

2. Bad breath berpusa person who smells will become very fragrant scent exceed kasturi on the day of Judgement.

3. In the month of Ramadan every night there will be tens of tens of thousands of angels to earth senentiasa tuun ask forgiveness for those people who take advantage of the night with the knees, dhikr and worship to God.

4. God will memerintahakn berhiasa paradise for themselves, so that the ummah who will enter paradise muhammad allah will senatiasa feel comfortable and calm.

5. At the end of the Ramadan month-end god will melt the sins of the people who are always cautious and believe in god.

It is unfortunate when Ramadan which has a series of virtues and blessings that come and go leaving us for granted, without any maximum effort in improving the quality and quantity of our worship. In fact, the more embarrassing, when the days of Ramadan, which should be filled reproduce worship and draw closer to God is replaced with event immoral, na'uzubillahi min zaalik ..! Messenger of Allah. had warned in his Hadith: "Gabriel has come to me and said: O Muhammad, who met during Ramadan, but after this month is over and not get a pardon, then he go to hell. May Allah keep him away. Say Amen! I also said Amen. (Reported by Ibn Khuzaimah and Ibn Hibbaan in shahihnya).

Finally, we hope and are determined to lead to the successful Ramadan this time with a maximum activity of worship so as to achieve the various virtues and advantages that only provided the moment of Ramadan. Hopefully we can utilize the facilities of the forgiveness and the bonus reward doubled this month and managed to pass in this Ramadan with the predicate "Muttaqin". Amiin!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More