Monday, January 12, 2009

Kita Terlahir untuk Hidup, dan Kita Hidup untuk Menjadi Pemenang

oleh : Doni Riyadi Saksono


Sudah kita sadari tentunya, bahwa kita terlahir ke dunia ini adalah untuk hidup. Hidup untuk mencari ilmu, hidup untuk beribadah, hidup untuk berusaha, dan lain sebagainya. Hidup untuk mencari ilmu sudah merupakan kewajiban dan keharusan untuk kita karena ilmu itu bagaikan bagian dari jiwa kita. Bila tidak ada ilmu maka tidak akan terbentuklah diri kita dan sudah sepantasnya kita sia-sia dalam kehidupan.

Lalu hidup untuk beribadah adalah hal yang paling utama diantara tujuan-tujuan hidup lainnya karena dengan ibadah kita bisa mendekatkan diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dan dengan ibadah pula kita bisa mendapatkan petunjuk hidup dari Yang Maha Kuasa agar dalam hidup ini kita bisa melangkahi hidup dengan benar karena sudah kita ketahui bahwa hidup itu penuh dengan tantangan.

Kemudian hidup untuk berusaha merupakan tujuan hidup yang juga penting selain ibadah karena dengan ibadah dan usaha apa yang kita butuhkan dapat kita dapatkan apabila usaha dan ibadah itu kita lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Dengan usahalah kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan di iringi oleh ibadah yang serius. Karena dengan kita berdoa (meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa) Tuhan pasti akan mengabulkan permintaan itu. Disamping itu Tuhan juga melihat perbuatan kita dalam proses untuk mendapatkan hal yang diinginkan tersebut.

Tidak mungkin seorang pengangguran akan menjadi sukses ataupun menjadi pengusaha bahkan menjadi direktur sebuah perusahaan besar apabila dia hanya berdoa saja tanpa berusaha dan bekerja. Tidak mungkin seorang pelajar yang memiliki IQ rata-rata menjadi juara Olimpiade Matematika Internasional dengan hanya mengunjungi tempat ibadah dan hanya berdoa hingga bercucuran air mata tanpa belajar dan berusaha sedikit pun. Karena antara ibadah dan usaha memiliki keterikatan yang erat.

Dengan adanya keterikatan antara ibadah dan usaha, harus kita gunakan sebaik-baiknya dalam kita menjalani hidup. Ada salah satu faktor sekunder yang menyebabkan kita hidup. Kita hidup untuk menjadi pemenang. Pemenang diantara pemenang. Dan pemenang diantara yang terbaik. Kita harus bisa memanfaatkan ibadah dan usaha itu untuk menjadi seorang pemenang yang utuh. Kita harus bisa menjadi manusia yang terbaik di antara para pemenang lainnya yang ada di dunia ini. Karena dunia ini penuh dengan persaingan dimana kita harus bersaing dengan yang lain untuk menjadi yang terbaik, walaupun pada kodratnya kita manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Untuk menjadi seorang pemenang tidaklah mudah. Kita harus memulai dari titik nol dimana di titik itu adalah titik awal kita untuk menjadi pemenang. Dan di titik nol itulah orang masih menganggap kita sebagai orang biasa.

Lalu di titik manakah kita akan berhenti sebagai seorang yang terbaik ?

Setiap manusia memiliki target tetapi tidak memiliki titik pasti dimana dia harus berhenti sebagai seorang pemenang. Artinya manusia tidak sama sekali memiliki kepuasan yang tetap bila dia berhasil meraih sesuatu. Apabila seorang manusia telah mencapai apa yang di targetkannya, dia pasti belum puas dengan apa yang diterimanya (bukan berarti seorang manusia tersebut tidak bersyukur). Dia ingin mendapatkan yang lebih dengan menentukan target yang lebih diatas target sebelumnya. Dan itulah yang mendorong tiap manusia ingin selalu menjadi pemenang dan yang terbaik.

Dan pada dasarnya manusia memiliki sifat keinginan menjadi seorang yang terbaik diantara pemenang lainnya. Jika seorang manusia sudah mencapai targetnya pasti dia menentukan target lagi lebih dari sebelumnya. Sehingga kepuasan akan suatu keberhasilan seorang manusia akan sangat sulit bahkan tidak akan berhenti. Dan seorang manusia pun akan terus berusaha menjadi seorang pemenang yang utuh, yaitu seorang pemenang hasil dari usahanya.

--------------------------------------------------------------

We're Born to Live, and We Live to Be Winners

Already we realize of course, that we are born into this world is to live. Life in search of knowledge, life of worship, live to try, and so forth. Living to seek knowledge is an obligation and necessity for us because science is like a part of our soul. If there is no science will not be formed ourselves and it is appropriate that we in vain in life.

Then life of worship is the most important among other life goals because the worship that we can bring ourselves to God Almighty. And with the worship we also can get a hint of life from the Almighty for in this life you can skip right to live with because we already know that life is full of challenges.


Then life to try is the purpose of life is also important because in addition to worship with the worship and business what we need can be achieved when business and worship that we do seriously and earnestly to the Lord. With usahalah we can get what we want with the accompanied by serious worship. Because with us pray (ask God the Almighty), God would grant the request. Besides, God also saw our actions in the process to obtain the desired thing.


There's no way an unemployment will be successful or be an entrepreneur even become president of a big company when he was just praying it without trying and working. There's no way a student who has an average IQ of the International Mathematical Olympiad champion by just visiting a place of worship and pray only to tears without studying and trying one bit. Because of worship and businesses have a close attachment.


With the attachment between the worship and business, should we use our best in life. There is one secondary factor that causes us to live. We live to be a winner. The winner among the winners. And the winner among the best. We must capitalize on worship and the effort was to be a complete winner. We have to be a human being the best among the other winners in this world. Because the world is full of competition in which we must compete with others to be the best, though by nature we humans are social creatures who need each other.


To be a winner is not easy. We have to start from point zero at the point where it is the starting point for us to be winners. And at the zero point that people still consider us as ordinary people.
Then at what point do we stop as one of the best?


Every human being has the target but has no definite point where he should quit as a winner. This means that humans are not at all have the satisfaction that remained when he managed to achieve something. If a man has achieved what in targetkannya, he definitely was not satisfied with what it receives (it does not mean a man is not grateful). He wants to get more by setting a target of more above the previous target. And that's what encourages every man wants to be a winner and the best.


And basically humans possess a desire to be the best among the other winners. If a man has reached the target he must determine the target again more than ever. So the satisfaction will be a success a person will be very difficult, if not going to stop. And a man will continue to strive to be a winner is intact, that is a winning outcome of his efforts.



By Doni Riyadi Saksono

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Sunday, January 11, 2009

Menyikapi Permasalahan dalam Hidup

oleh : Doni Riyadi Saksono


Rasanya banyak orang-orang yang rasanya sulit untuk menerima suatu masalah yang di berikan Tuhan kepada kita sehingga banyak orang-orang yang melarikan diri dari masalah tersebut. Padahal Tuhan memberikan suatu masalah atau persoalan kepada hambanya yang pasti hambanya bisa menyelesaikannya, dan tidak mungkin Tuhan memberikan masalah yang hambanya tidak bisa menghadapainya.

Satu kalimat yang sangat mendasar dalam prinsip hidup manusia adalah kita terlahir untuk hidup. Secara kita sadari maupun tidak, di dalam hidup ini kita tidak akan terlepas dari satu hal yang disebut masalah. Dan masalah itulah yang akan mengukur diri kita seberapa dewasa-kah kita dalam menghadapi dan menyikapi permasalahan-permasalahan tersebut. Dengan kita bisa menghadapi permasalahan yang diberikan, kita akan semakin matang dalam berfikir untuk melangkahi hidup selanjutnya.

Tetapi saat ini, banyak juga orang-orang yang sepertinya sangat sulit untuk menerima cobaan dan masalah dalam kehidupan. Mereka berfikir bahwa mengapa hanya orang-orang seperti mereka yang diberikan masalah hidup seperti ini. Padahal tanpa mereka sadari, masalah mereka adalah sama tingkatannya dengan masalah yang dialami oleh orang lain juga. Tapi karena pikiran awal mereka sudah salah jadi dalam menghadapi masalah tersebut mereka akan merasakan beban yang cukup berat.

Tetapi ada juga sebagian orang yang santai bahkan menganggap suatu masalah adalah suatu hal yang biasa dan memang mau tak mau harus dijalankan. Sehingga pada saat mereka mendapat masalah yang mereka fikirkan pertama kali adalah masalah tersebut diberikan Tuhan kepadanya sebagai bahan ujian maupun cobaan untuk menuji seberapa dewasa diri kita. Dengan pikiran seperti itu otomatis dalam menghadapi masalah tersebut kita bisa menjadi lebih ringan bahkan mendapatkan manfaat seperti bahan introkspesi diri.

Lalu bagaimanakah cara kita dalam menyikapi permasalahan hidup tersebut?

Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya tapi pada dasarnya adalah kesadaran diri dan iman kita kepada Tuhan Yang Maha Esa haruslah kuat. Dengan iman kita yang kuat dan kesadaran diri yang matang, pikiran positif terhadap suatu masalah akan muncul. Dan itu akan membimbing kita menuju penyelesaian masalah yang bertahap dan benar.

Dengan begitu seberat apapun masalah yang kita hadapi akan terselesaikan dan manfaat pun bisa kita dapatkan. Dan dengan begitu juga diri kita bisa menjadi dewasa dan lebih matang dalam befikir. Dan pada akhirnya dalam menjalani hidup diri kita siap melangkah ke langkah hidup selanjutnya.

Dan satu hal yang perlu menjadi dasar dari pikiran kita jika ingin sukses dalam menghadapi masalah adalah yang memberatkan masalah bukanlah orang lain ataupun hal lain tetapi yang memberatkan itu adalah diri kita sendiri. Dan itulah tantangan tersendiri dalam menghadapi permasalahan hidup tersebut.

Lalu setelah kita menyelesaikan satu masalah janganlah berpikir bahwa tidak akan ada masalah lagi. Justru setelah satu masalah selesai akan datang lagi masalah yang baru sehingga ujian yang kita lalui pun akan tahap demi tahap. Dari situlah pendewasaan diri akan tumbuh secara berangsur-angsur.


---------------------------------------------------------------------

 Addressing the Problems in Life

It was a lot of people that it was hard to accept a problem that is given by God to us, so many people who run away from the problem. And God gave a problem or issue to the servants who certainly could finish his servant, and not perhaps God gave his servants the problems can not be menghadapainya.

One sentence in a very fundamental principle of human life is that we are born to live. As we realize it or not, in this life we will not be apart from one thing called a problem. And that's a problem that will measure ourselves on how adults Are we in facing and addressing these problems. With that we can deal with the problem are given, we will be more mature in thinking to skip the next life.

But today, many people who seem very difficult to accept the trials and problems in life. They think that is why only people like them who are given a problem to live like this. Yet without them knowing it, their problems are the same level with the problems experienced by others as well. But since their initial thought was wrong so in the face of these problems they would feel a heavy burden.

But there are also some people who were relaxed even consider a problem is a common and indeed inevitably must be executed. So by the time they got in trouble the first time they Think is the problem given by God as a test material and the temptation to menuji how mature we are. With thoughts like that automatically in the face of these problems we can become even lighter material benefits such as self introkspesi.

So how do we live in addressing these problems?

Actually a lot of ways you can do to solve it but is basically self-awareness and our faith in God Almighty to be strong. With our strong faith and a mature self-awareness, positive thinking to a problem will arise. And it will guide us toward a gradual settlement of the problem and correct.

With so heavy as any problems that we face will be resolved and we can get any benefits. And with so well ourselves can become mature and more mature in befikir. And in the end of their life we are ready to step into the next life step.

And one thing that needs to be the basis of our mind if you want to succeed in facing the problem is aggravating the problem not the others or anything else but that it is incriminating ourselves. And that's the challenge in dealing with problems of life.

Then after we solve one problem do not think that there would be no problem anymore. Precisely after one complete problem will come again a new problem that we've been through any exam will be stage by stage. From there the maturation of self will grow gradually.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More