Monday, February 23, 2009

Tindakan Kecil itu Lebih Berarti

Oleh : Doni Riyadi Saksono

Salah satu masalah dalam hidup kita adalah banyaknya pertanyaan yang terus ada di dalam pikiran kita. Dan mungkin kebanyakan pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan yang mengharapkan sebuah jawaban yang pasti, misalnya :

1. Apakah aku bisa menjadi seorang pengusaha sukses ?
2. Andaikan aku bisa menjadi seorang Presiden, akan kupimpin bangsa ini dengan baik, tapi apakah itu mungkin ?
3. Hmm.. penghasilanku hari ini hanya mencukupi untuk makan keluarga, apakah hari esok aku bisa mendapatkan penghasilan yang lebih ?
4. Nilai ujianku hari ini sangat pas, aku ingin peringkat satu ada digenggamanku, apakah itu akan terwujud ?
5. Aku memiliki rancangan bangunan yang menurutku sangat baik dan bagus, apakah bangunan ini akan berdiri seperti yang aku inginkan ?
Jawaban dari seluruh pertanyaan-pertanyaan itu (yang sebenarnya merupakan sebagian kecil dari sejumlah pertanyaan-pertanyaan orang di dunia ini) hanya memiliki satu dasar atau prinsip untuk menjelaskannya. ADA USAHA, ADA HASIL.

Mungkin agak sedikit sulit untuk mengartikan 'Ada usaha, ada hasil'. Sekilas untuk orang awam kata-kata ini sering disamakan dengan konsep kata-kata 'Ada uang, ada barang' (kata-kata yang sangat familiar terdengar bagi pelaku jual-beli). Memang benar dari segi kesamaan konsep dua kesatuan kata yang tadi disebutkan pengertiannya sama. Tetapi arti secara prinsip atau dasar istilah sangatlah jauh berbeda.

"Ada usaha, ada hasil " merupakan kata-kata yang bisa kita gunakan di semua bidang hidup.
Misalnya, seorang wartawan yang ditugaskan untuk meliput sebuah berita kerusuhan. Mau tidak mau dia harus meliputnya atas segala resiko karena tujuannya untuk bekerja. Apabila pandangan wartawan itu ketika pertama kali melihat kerusuhan itu sudah tidak mau meliput, hasil yang didapat pun tidak ada alias NOL. Tetapi bila wartawan itu mempertimbangkan semuanya mungkin dia akan berusaha lebih dahulu untuk meliput berita kerusuhan walaupun resikonya cukup besar.

Walaupun dia melakukan tindakan kecil dengan mewawancarai beberapa orang saja dan hanya mengambil gambar dalam durasi beberapa detik, tetapi itu lebih berharga daripada dia hanya diam di dalam mobil kantornya bersama teman-temannya memikirkan bagaimana mendapatkan hasil maksimal dalam meliput kerusuhan tersebut.

Dari contoh kasus di atas dapat disimpulkan bahwa seorang manusia lebih bermanfaat bila dia melakukan sebuah hal kecil yang didasari niat daripada dia hanya memikirkan sebuah rencana besar. Karena TINDAKAN KECIL YANG DIDASARI NIAT LEBIH BERARTI DARIPADA RENCANA BESAR YANG TIDAK DITINDAKLANJUTI.

Berkhayal atau melamun tentang rencana yang akan dibuat diperbolehkan. Bahkan tidak ada yang melarang itu karena itu adalah hak kebebasan setiap orang.

Tetapi bila rencana yang telah dipikirkan matang-matang itu tidak ditindaklanjuti dengan baik, maka hasilnya pun tidak ada walaupun rencana itu sudah diperhitungkan dengan baik. Sangat percuma melakukan hal seperti itu.

Tapi di lain hal, bila kita melakukan sebuah tindakan kecil walaupun tanpa didasari rencana yang besar tapi didasari niat yang baik, maka hal yang kita perbuat itu bisa terjadi. Dan juga bahkan bisa berkembang menjadi hasil yang besar dari rencana kecil yang kita buat. Sehingga secara berangsur-angsur (entah itu cepat atau lambat tergantung kita menjalaninya) rencana kita bisa terwujud.

Tindakan Kecil > Rencana yang Besar (yang tidak ditindaklanjuti)

Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang,
Jawabannya :

" Berdirilah dari kursi malasmu, lihat sekelilingmu, pikirkan hal positif, dan lakukan hal (walaupun kecil) yang berarti untuk dunia dan hidupmu "




______________________________________________________


Small Action is More Means


One of the problems in our lives is the number of questions that continue to exist in our minds. And perhaps most of those questions are questions that expect a definite answer, for example:

1. Whether I can become a successful entrepreneur? 

2. If only I could become a president, this nation will leading well, but is it possible?
3. Hmm .. my income today is only sufficient to feed the family, if tomorrow I can get more income? 
4. My test value today is very fitting, I want to rank one there in my hand, whether it will materialize?
 5. I have a building design which I thought was very good and good, whether this building will stand as I want?

The answer to all those questions (which is actually a small part of a number of questions of people in this world) has only one basis or principle to explain it. NO BUSINESS, NO RESULTS.


Maybe a little bit difficult to interpret 'There is a business, no results'. Overview for the layman words is often equated with the concept of the words 'There is money, there are goods' (words that sound very familiar to players buying and selling). It is true equality in terms of two unitary concept mentioned earlier said that the same understanding. But in principle or the basic meaning of the term is very much different.


"Any business, any results" are words that we can use in all areas of life.For example, a reporter assigned to cover a riot news. Inevitably he must cover it over all the risk because the goal is to work. If the view of reporters when he first saw the riots have not covered, the results obtained were no or nothing. But when the reporter was considering all possible he will try first to cover the news even though the risk is considerable unrest.


Although he did little action by interviewing a few people and only take pictures in the duration of a few seconds, but it is more valuable than he's just quiet in the office car with her friends think about how to get maximum results in covering the riot.


From the example above case can be concluded that a man is more successful when he did a little thing based on the intention rather than he just thought of a big plan. Because ACTION SMALL based Intention MEANS MORE THAN THE GREAT PLAN THAT DO NOT followed up adequately.
Fantasizing or daydreaming about the plan that will be allowed. In fact, no one forbids it because it is the right of freedom of every person.


But if the plan has been carefully thought out it was not followed up properly, then the result would not exist even though the plan is taken into account properly. Very useless to do something like that.
But on the other hand, if we do a little action even without a plan based on a large but based on good intentions, then we do things that could happen. And it could even develop into big results from small plans that we make. So gradually (whether it be fast or slow depending on us through it), our plans can be realized.



By Doni Riyadi Saksono


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Monday, February 9, 2009

Keterbatasan Waktu

Oleh : Doni Riyadi Saksono


Waktu adalah sebuah hal yang pasti akan mengikat semua makhluk di dunia ini. Bukan hanya ketika kita hadir di dunia ini, tetapi dari dalam kandungan seorang ibupun kita sudah terikat oleh waktu. Dimana di dalam rahim ibu kita diberikan waktu untuk berkembang menjadi seorang bayi yang nantinya akan lahir ke dunia ini. Dan bukan hanya kita yang dikandung oleh ibu, tetapi sang ibupun terikat oleh waktu dimana dia harus sabar mengandung bayinya dan sabar menunggu kelahiran anaknya tersebut.

Satu hal yang harus kita perhatikan adalah KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU KAPAN DIMULAINYA WAKTU DAN KAPAN WAKTU ITU BERAKHIR. Dan itu hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu kapan proses itu terjadi.

Seorang manusia juga tidak akan pernah tahu kapan dia akan meninggal dunia. Dan karena alasan itulah kita seharusnya bisa menambah amal perbuatan baik kita. Untuk bekal kita nanti apabila Tuhan sudah memanggil kita untuk kembali pada-Nya. Dan dengan sebuah keterbatasan waktu kita bisa menjadikan diri kita seorang yang disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Tiap kali kita melakukan sebuah pekerjaan yang kita senangi, akan tidak terasa waktu akan cepat habis. Namun jika kita melakukan sebuah pekerjaan yang terpaksa, waktu akan terasa begitu lama. Pekerjaan apapun yang kita lakukan baik itu kita senangi maupun tidak kita senangi kita harus bisa menghargai waktu.

Karena WAKTU MEMANG TERBATAS TAPI JANGAN MERASA DIBATASINYA. Artinya waktu yang Tuhan berikan kepada kita sangatlah terbatas dan bersifat sementara tetapi dengan keterbatasan waktu itu kita harus bisa memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Misalkan, seorang Presiden yang hanya memiliki masa jabatan 5 tahun dalam satu periode harus bisa memanfaatkan jangka waktu itu untuk membangun negara yang dipimpinnya. Lalu seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hanya memiliki masa belajar 3 tahun, harus bisa memanfaatkan jangka waktu 3 tahun itu untuk belajar dengan sungguh-sungguh sehingga hasil dari ujian akhir yang didapatkan akan membuahkan hasil yang baik dan bermanfaat.

Waktu memang akan terus mengikat kita dimanapun, bagaimanapun, dan kapanpun kita berada. Waktu adalah kesempatan yang pasti ada di setiap langkah hidup kita. Apabila kita tidak menggunakan waktu dengan baik maka mungkin kesempatan-kesempatan yang kita harapkan akan habis dan hilang.


---------------------------------------------------------------




Time Limitations

Time is a thing that would bind all creatures in this world. Not only when we present in this world, but from within the womb of a ibupun we're bound by time. Where in the womb of our mothers are given time to develop into a baby who will be born into this world. And not just us who was conceived by the mother, but the ibupun bound by time when he must patiently wait to contain the baby and the birth of her child.

One thing we have noticed is
WE NEVER KNOW WHEN THE TIME START AND WHEN THE TIME ENDED. And that only God Almighty knows when that process occurs.

A man also will never know when he will die. And for that reason we should be able to increase our good deeds. For our lunch later when God has called us to come back to Him. And with a limited time we can make ourselves a discipline in everyday life.

Each time we do a job that we enjoy, will not feel the time will quickly run out. But if we do a job that was forced, time will seem so long. Whatever work we do whether we like or not we like we should be able to appreciate the time.

Because TIME IS LIMITED, BUT DO NOT FEEL RESTRICTED. That is time that God gives to us is very limited and temporary, but with the limited time that we should be able to take advantage of that time as well as possible. For example, a president who only has a 5-year terms in one period should be able to utilize that time to build the country they lead. Then a junior high school student (junior) who only has a 3-year study period, should capitalize on a period of 3 years to study in earnest so that the results obtained from the final exam will result in a nice and helpful.

Time indeed will continue to bind us anywhere, however, and whenever we are. Time is an opportunity that must exist at every step of our lives. If we do not use the time well then maybe the opportunities that we hope will run out and disappear.



By Doni Riyadi Saksono 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More